<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(//www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20744856\x26blogName\x3dRetard-Minded\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://retarders.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://retarders.blogspot.com/\x26vt\x3d-1927618368790145', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Friday, June 09, 2006

Realita pendidikan jaman sekarang...

*************************************************

Thank God for the Cafeteria Ladies....

Walaupun terkadang banyak makanan yang rasanya gak seenak resto punya makanan, tapi kalau hampir tiap pagi loe dikasih makanan gratis... sapa nolak???

Breakfast is not complete yet without Coffee cake, eggs, Cinnamon Roll, and a cup of coffee.. I am officially in retarded heaven...

Ngebayangin gw kayak penarik pajak aja tiap lewat cafeteria harus disuguhi makanan gratis.
~narf~
*************************************************

So ... gw akhir akhir ini sibuk dengan banyaknya urusan dengan asshole-asshole baik online maupun offline....

Salah satu problem dengan orang orang yang kerja di kantor gw adalah .... mereka gila dengan perhatian.. Terkadang kebanyakan profesi sebagai edukator (guru) adalah semacam profesi buangan di daerah California, buat orang-orang yang kagak bisa masuk major major macam bisnis dan komputer, akhirnya karena kemampuan otak cuma pas-pasan, mereka masuk major art. Setelah lulus kebanyakan ambil test untuk dilantik jadi guru.

Akibat dari kebanyakan guru-guru yang non-qualified di daerah Caifornia ini, mengakibatkan sistem pendidikan sekolah umum (public school) menjadi "tempat rawan" untuk menyerahkan seluruh pendidikan anak bagi orang tua yang perduli.

Ada lagi budaya yang sudah mengakar dalam sistim pendidikan di daerah California sini, yaitu semuanya menuntut hak, tapi paling males dalam menjalankan tanggung jawab. Bayangin aja, keseleo - buruan minta ganti rugi sama pihak sekolah, dapet evaluasi jelek, buruan file grievance sama supervisor. Menyebabkan, sebejat dan separah-parahnya seorang guru, kalau udah permanen posisinya akan menjadi mustahil untuk dipecat.

Ironisnya salah satu guru di kampus gw, main gila sama salah seorang orangtua murid. Sampe sampe minggu lalu heboh satu kampus didatengin sama geng member (suami dari si orang tua yang berselingkuh) Lalu muncul polisi satu batalyon, cuma buat ngurusin masalah sepele. Seharusnya seorang guru bisa menahan keinginan duniawi macem gini.

Ada lagi, seorang guru yang uda tua bangkotan, gak mau sama sekali menyentuh komputer. Begitu ketakutannya sama kompie dia nolak untuk belajar hal hal baru. Padahal semua report card harus disubmit online, udah gak pake kertas lagi, gimana donk ngatasin dilemma macam gini?

Guru non-qualified... murid-murid menderita...


Kangen sama meja dan kursi kayu yang sederhana.....

Gw jadi kangen masa masa dulu di SD sampe SMA, dimana murid-murid masih takut banget sama yang namanya "Guru" -- Dimana guru adalah seorang pelita dalam kegelapan. Tapi kalau liat realita guru jaman sekarang, gw jadi takut juga nyekolahin anak gw.

realita menyedihkan...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home