Visiting Chinatown..... a Saturday Field Trip... Part I
******************************************************
Gw gak tau sekarang City of Pasadena pasang rambu rambu baru....
mikir... mikir... mikir
"Gnix Mois" artinya apa yah??
Gak taunya .... gw ambil foto tebalik...
~How a retard view the world.....~
******************************************************
Hari Sabtu... sempet mampir ke Chinatown.... biasa, udah lama gak makan dim sum, jadi kangen.. Kita mampir ke Ocean Seafood Restaurant di bilangan square utama Chinatown, antara Broadway sama Alphine.
Berhubung gak bawa hape, jadi pinjem jepretannya abang Sigma.
Foto-foto kepiting ... sama hasil laut yang laen.
Ikan Koi, Ikan mas asal Jepun yang katanya menandakan kemakmuran, kejayaan, dan kesuksesan yang cukup populer dikalangan keluarga family Chinese menengah keatas.
Gak lama kemudian kita jalan abis makan, terus gw liat bangunan semacam temple, yang belum pernah gw liat, entah konstruksinya baru, atau entah karena retarders tiap kali lewat Chinatown gak pernah merhatiin ada bangunan segede bagong kayak gitu.
Akhirnya kita memutuskan untuk segera menuju TKP.
Liat peta doeloe... takut nyasar....
Ternyata setelah diliat lebih deket, ini adalah Kelenteng (Buddhist Temple) Bangunannya megah bhoks!
Chinatown juga menyediakan sistim tur murah meriah, buat orang orang yang belom pernah liat kelenteng. Tur guidenya juga jago bahasa inggris.
Arca Dupa utama di depan gerbang...
Tugu penyangga di depan gerbang utama.... Ukiran naganya kelas atas nih kualitasnya...
Buat orang orang diluar kepercayaan Buddhist, retarders akan memberi sedikit introduksi atau pengenalan tentang tata cara (tradisi) berdoa ke Buddhist temple.
Biasanya menurut tradisi, umat Buddhist bisa berkunjung terus nyalain hio/ dupa/ incense lalu sambil berdoa melakukan kui` (sujud menyembah) 3x di depan altar; setelah itu hio dipersembahkan di depan altar.
Biasanya tiap altar dipersembahkan untuk tiap dewa/dewi yang berbeda dalam kepercayaan umat Buddhist, seperwi Kwan Im Po Sat (dewi Kasih Sayang) dan Siddharta Gautama (Sang Buddha).
Ada satu lagi ritual yang disebut "cu ciam" atau peramalan keberuntungan, disini si BT (Bung Terence) mempraktekan ritual tersebut (walaupun dia belom pernah). Intinya disini elo ngocok-ngocok satu tabung dari bambu yang isinya semacam stik bambu kecil yang ditulisi dengan nomer-nomer tertentu.
Sampe salah satu dari stick bambu tersebut jatuh ketanah baru si BT melempar 2 buah kayu yang berbentuk ginjal/ oval untuk mengetahui apakah ramalan itu disetujui oleh para dewa, kalau disetujui, lalu BT mengambil nomor ramalan menurut nomor yang ada di dalam stick bambu yang jatuh tadi.
Gile... kalender model "sobek" jaman kuda... jadi inget di Indo jaman baheula...
Bersambung ke part II ....
0 Comments:
Post a Comment
<< Home