<meta name='google-adsense-platform-account' content='ca-host-pub-1556223355139109'/> <meta name='google-adsense-platform-domain' content='blogspot.com'/> <!-- --><style type="text/css">@import url(//www.blogger.com/static/v1/v-css/navbar/3334278262-classic.css); div.b-mobile {display:none;} </style> </head> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20744856\x26blogName\x3dRetard-Minded\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://retarders.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://retarders.blogspot.com/\x26vt\x3d-1927618368790145', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Wednesday, January 18, 2006

Once You Go "Indo," then You Ghetto....

Orang indo, dari antara banyak suku dan ras Asia lainnya, paling unik. Sebab bayangkan aja, minggu lalu gw jalanĀ² disekitar daerah Hollywood, ada semacam indo-party night. Yang bawa Ferrari -- Orang Indo. Sedikit gw berpikir tag harga dari Ferrari di daerah sini, kira kira 250.000 US. $ ("Gak bisa diecer, bang;" gaya ncek-ncek di Glodok kalau harga sudah tidak bisa ditawar lebih murah)

Orang Indo banyak mimpinya, sebab walaupun keadaan ortu di kampung halaman susah, tapi tetep aja uang dihabiskan dan dihamburkan untuk hal-hal yang kebanyakan masuk dari kategori "percuma."

"Sekali ngotot gak mungkin salah"
Salah satu tradisi pemikiran orang Indonesia yang perlu diberantas, pasalnya orang Indo kalau menganggap dirinya benar, lalu segala sesuatu yang bertentangan, dengan buta dimasukan ke dalam kategori yang "salah." Orang Indo kebanyakan mengorbankan segala sesuatu demi status, disinilah letak permasalahan pertama.
  • Ferrari adalah mobil sport, semuanya serba kenceng, serba mewah. Terus terang untuk nyetir Ferrari di daerah kota tercinta Los Angeles, Lo gak bakalan lewat 80 mph di Freeway, dan 40 mph di jalanan biasa. Jadi, buat apa beli Ferrari kalau intinya anda masih akan berlari bersama Honda dan Toyota?
  • Indonesians kerap kali melupakan tujuan utama dari kendaraan bermotor, yaitu untuk mengantarkan si penumpang dari tempat keberangkatan ke tempat tujuan, jadi kalau elo beli Ferrari, palingan kerjaan lu cuma jadi tukang ojek buat temen ama pacarlu yang lebih "pinter" dan "hemat" dari lu.
"Demi Gengsi, Makanpun dibatasi"
Ini juga satu fenomena dimana orang Indo tidak melihat keperluan secara ekonomis. Temen gw bisa beli iPod, pengen beli motor gede (moge) sama koleksi mainan yang super mahal. Tapi kalau diajakin makan, gak pernah punya duit cash alias ngutang. Tradisi ngutang ini juga lah yang membuat Indonesians terkenal ulung dalam ilmu utang mengutang.

  • Fakta: kalo elo ngecheck IP orang dari indo (mulai dari sub-net 202.) ini yang keluar :
    Country: Indonesia
    City: Jakarta, Jakarta Raya (Djakarta Raya)
    Country Code: ID
    Merchant Note: Country may have high rate of fraud [6]
  • Indonesia merupakan negara dengan credit card fraud dan online scamming terbesar di daerah Asia.

"Mangan ora mangan, pokoke ngumpul"
Jika anda seorang Indo yang mengawini bule atau ras lainnya berbahagialah anda, kebalikannya Jika anda seorang bule mengawini seorang Indonesia, selamat mister, karena anda juga akan ikut bertanggung jawab atas seluruh isi dari keluarga dari istri/atau suami anda, dari buyut, emak, engkong, ibu, bapak, oom, tante, dan sodara sodari si suami/ istri anda. Siap-siap saja tarik seluruh isi tabungan anda untuk menghijrahkan satu kampung ke negara A.S

"Indomie... seleraku"
Orang Indo tidak perduli dengan harga makanan, mereka harus spesifik. Walaupun Indomie instant harus import, mereka rela menghabiskan tenaga dan upaya mencari toko yang menjual produksi indo untuk merasakan flavor khusus seperti "soto mie" dan "kari ayam" ketimbang makan sushi atau chinese food dengan harga yang sama di seberang rumah. Kerapkali tanpa sambal terasi dan petai-jengkol combination, dunia terasa "hampa." Jika anda berani bilang Indomie rasanya biasa-biasa saja, siap siap digebuki orang sekampung.

"Persaudaraan yang erat"
Orang indo tidak kuatir dengan tantangan hidup, semua orang indo yang ketemu di negara lain adalah "saudara" (nama kerapkali diganti dengan julukan, seperti engko, koko, cc, cici, dede, abang, bung, kakak, dinda, boss, agar lebih akrab) Setelah itu bersiap-siaplah untuk segera dihutangi.

Intinya : berbahagialah, sekali Indo, you Ghetto........



0 Comments:

Post a Comment

<< Home